Tingkatkan Kemandirian, WBP Rutan Purbalingga Ubah Limbah Mebel Jadi Stik Es Krim

    Tingkatkan Kemandirian, WBP Rutan Purbalingga Ubah Limbah Mebel Jadi Stik Es Krim
    Tingkatkan Kemandirian, WBP Rutan Purbalingga Ubah Limbah Mebel Jadi Stik Es Krim

    Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Purbalingga berinisiatif untuk memanfaatkan limbah mebel menjadi produk yang bermanfaat. Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Purbalingga, dengan bimbingan petugas pembinaan kemandirian dan stakeholder, berkolaborasi untuk mengubah limbah mebel menjadi stik es krim, Rabu (24/01).

    Adalah Margiyono, stakeholder yang membantu memberikan pelatihan pembuatan stik es krim kepada WBP Rutan Purbalingga. Beliau merupakan pensiunan Babinsa yang berdinas di Kodim 0702 Purbalingga.

    Margiyono menjelaskan proses dimulai dengan pemilihan limbah mebel yang dapat diolah. Kayu bekas mebel yang tidak terpakai atau rusak menjadi bahan utama. Limbah ini kemudian diolah dan dibentuk sedemikian rupa dengan alat khsusu yang dibuat sendiri untuk menciptakan stik es krim yang aman untuk digunakan.

    Alat khusus ini adalah sebuah kursi papan yang menyerupai kepala kuda. Pada papan inilah terdapat silet atau pisau  lengkap dengan lintasannya sehingga lembaran limbah kayu yang digilas di atasnya bisa segera membentuk stik es krim dengan hasil 4 buah stik sekali gilas.

    Petugas Pembinaan Kemandirian, Gesang Sejati menyampaikan melalui program ini kami berharap Rutan bukan hanya sebagai tempat menjalani pidana, tetapi juga sebagai wadah yang memberdayakan WBP untuk kembali berkontribusi positif kepada masyarakat setelah mereka bebas nanti.

    "Pembinaan kemandirian penting untuk diberikan kepada WBP melalui partisipasi dalam program produktif seperti ini. WBP didorong untuk terlibat dalam kegiatan pembuatan barang atau jasa yang dapat memberikan manfaat, baik bagi mereka sendiri maupun untuk kepentingan umum", tutur Gesang.

    Manfaat dari program ini sangat banyak. Pertama, program ini membantu mengurangi jumlah limbah mebel yang seharusnya berakhir di tempat pembuangan sampah. Dengan mendaur ulang limbah tersebut, Rutan Purbalingga turut berkontribusi pada pelestarian lingkungan.

    Kedua, program ini memberikan pelatihan dan keterampilan kerja kepada WBP. Mereka belajar tentang pengolahan limbah dan proses produksi secara keseluruhan. Hal ini tidak hanya membantu mereka mengisi waktu luang dengan kegiatan yang positif, tetapi juga memberikan peluang untuk meningkatkan keterampilan yang dapat bermanfaat setelah mereka bebas nantinya.

    kemenkumham rutan pbg
    Ari Setiawan

    Ari Setiawan

    Artikel Sebelumnya

    Tertib Administrasi, ASN Rutan Purbalingga...

    Artikel Berikutnya

    Dari Limbah Mebel, WBP Rutan Purbalingga...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Cegah Paham Radikalisme, Polri Tekankan Pentingnya Upaya Kontra Radikal 
    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati

    Ikuti Kami