PURBALINGGA - Rumah yang ditinggal pemiliknya dalam keadaan kosong milik Suparno (37), warga RT 03/RW 03 Desa Nangkasawit, Kecamatan Kejobong, Kabupaten Purbalingga, ludes terbakar.
Dari keterangan yang dihimpun di TKP oleh Sertu Bagyo Supardi, Babinsa Koramil 07/Kejobong untuk Desa Nangkasawit dari para saksi dan pemilik rumah, kebakaran diduga terjadi karena korsleting arus listrik dimana saat kejadian rumah dalam keadaan kosong karena ditinggal oleh pemiliknya pijat dan anak serta istrinya juga sedang tidak berada di TKP karena sedang berada di rumah orang tuanya, Minggu (16/10/2022).
"Keterangan yang kami peroleh di TKP, kejadian terjadi sekira pukul 12.30 WIB dan pertama kali dilihat oleh saksi Supri tetangga rumah korban, yang melihat adanya kepulan asap di atap rumah korban dan segera melaporkan kepada korban, " ungkapnya menjelaskan.
Kejadian terjadi begitu cepat melahap hampir seluruh bagian rumah karena atap rumah korban terbuat dari bambu dan akses jalan menuju TKP sempit sehingga proses pemadaman yang juga turut dibantu pemadam kebakaran dan warga mengalami kesulitan. Dari kejadian ini diketahui tidak ada korban jiwa namun rumah milik korban ludes terbakar.
"Rumah ludes terbakar, kerugian ditaksir sekitar Rp 70 Juta, beruntung tidak ada korban jiwa dan api dapat segera dipadamkan sehingga tidak merembet ke rumah lain, " sambung Babinsa.
Suparno saat dikonfirmasi menduga kebakaran yang menimpa rumahnya kemungkinan terjadi akibat adanya korsleting arus listrik karena ia mengaku jika sebelum dirinya meninggalkan rumah untuk pijat ia tidak menyalakan kompor maupun aktivitas lainnya yang berhubungan dengan api.
Baca juga:
Imigrasi Bali Deportasi WNA Overstay
|
"Kemungkinan ada korsleting dari jaringan kabel di rumah kami sehingga mengakibatkan kebakaran karena saat mau keluar pijat kami sedang tidak masak atau menyalakan api dirumah, " ujarnya menjelaskan.
Pasca kejadian, masyarakat, Babinsa, Babinkamtibmas bersama unsur pemerintah desa bergotong royong melaksanakan pembersihan dan pembenahan sementara serta mengamankan barang yang masih sempat bisa diselamatkan dari kobaran api. (SF)